Minggu, 12 Januari 2014

Cermin

Puisi oleh :
(Andri M. Pradhana)

Sebuah makna hidup di antara nyata dan maya
Dibalik kaca di dalam kekosongan  jiwa
Mengisi raga yang tak bernyawa
Dan berlebur oleh kebohongan kata

Melihat tanpa ada perbedaan
Menyentuh yang tiada tampak
Menyapu dari segala kegelisahan
Yang diam dan tak ada makna

Saat retakan itu menggoresi permukaan yang suci
Bersama raut wajah yang tak pernah berseri
Termenung dalam kebimbangan dan hampa
Tersadar dalam hayal yang tak pernah ada
Akankah kegelisahan mengisi retakan itu?

Kini tak ada serpihan yang menghapuskan keanggunan
Seperti luka yang tak sebening permukaan cermin
Hanya retakan itu yang membuatnya mendua
Menjadi berbeda yang sebenarnya sama
Akankah kebohongan yang mengisi retakan itu?

Saat senyum bercermin senyum
Saat risau bercerminkan kesedihan
Menghapus yang kini berbisikan kerinduan dan kebosanan
Hanya cermin yang menampakan keadilan
Akankah kejujuran mengisi retakan itu?

Dalam cermin dalam kedustaan
Hanya kebenaran yang tampak di luar
Ada kebohongan yang mengisi di dalamnya
Karena tak ada retakan yang tak bersebab

Di balik cermin di antara nyata dan maya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar