Minggu, 12 Januari 2014

Detik-Detik Pergantian Tahun



           Seperti kebanyakan orang-orang diseluruh dunia merayakan moment yang satu ini. Semua tampak antusias dengan pergantian tahun. Siapa yang gak tahu, semua orang tahu. Semua orang ingin menyambut tahun yang baru dengan harapan yang baru yang berharap menjadi baik di kedepannya. Banyak mungkin permohonan-permohonan yang dilantunkan manusia kepada Yang Maha Kuasa agar menjadi lebih baik di tahun yang baru ini, meski dalam cara yang berbeda beda. Tetapi kebanyakan orang menunggu detik-detik itu…termasuk aku sendiri.

            Gemericik air yang memulai membasahi sedikit permukaan bumi yang kering. Menandakan akan ada hari baru yang luarbiasa. Ini tampak seperti apa yang aku lihat di depan mataku yang tanpa ada perantara yang menghalanginya. Ku seperti berada di tengah-tengah medan pertempuran dan menyaksikan aksi-aksi hebat yang saling membenturkan pedangnya dan berbunyi hingga ku harus menutup telinga. Tapi tak seperti jaman perang yang jadul ku duduk diluar kamarku di lantai atas sembari menulis novel  yang ditemani biscuit coklat yang ada gambar beruang lucunya dan secangkir kopi cappuccino kesukaanku. Tak ada seindah malam ini saat lautan kembang api itu membanjiri langit malam di tatapan ku. Sungguh mempesona sembari memejamkan mata dan membukanya sesekali. 

            Aku juga tak hanya bermain dengan notebook yang jari-jariku yang sibuk mencari huruf-huruf kecil yang harus dirangkai dengan nada cinta yang indah. Menggabungkannya dan menenunnya menjadi rangkaian kata yang merdu jika didengar, harum jika di cium, dan indah jika dibaca. Semua itu untuk membalas pesan wanita itu jauh disebrang sana. Kami saling membalas pesan di media social.

“malam ini kau tampak indah, kau tau kau melukiskan senyuman dilangit itu” ku menulis pesan kepada Neyla.

“ahh kau yang selalu membuat ku tersenyum” balasnya dengan manja.

“tanpa mu aku takkan bisa membuatmu tersenyum” balasku juga 

            Jika diteruskan itu takkan selesai selesai sampai esok hari, padahal aku ingin melihat detik-detik pergantian tahun. Sebenarnya apa sih yang ada di detik-detik pergantian tahun. Ku rasa tak ada yang aneh. Hanya orang-orang dengan trompetnya yang ditiup dan kembang api yang dinyalakan mewarnai langit dan teriak-teriakan hebat yang entak meneriakan apa.  Hanya kita yang terkadang menghitung jam dari jari-jari kita dan berteriak “Happy New Year”.

“Selamat Tahun Baru ya, Neyla”

“iya, selamat Tahun Baru juga”

            Sudah. Hanya ucapan wish dan harapan saja saat itu. Setelah melewati pergantian tahunnya itu berakhir tak seindah saat detik-detiknya tahun baru. Berlalu begitu saja. Maka dari itu aku disini sebelum itu semua berakhir aku ingin mengabadikan moment ini agar tak ada lagi pengulangan. Memang takkan pernah ada. Ku rasa aku melihatnya mereka bersorak-sorai dibawah sana. Aku menghentikan ketikanku dan menatap kebawah di pinggir pagar halaman kamar ku. 

“hei kau yang di atas Selamat Tahun Baru. Ayo cepat kebawah ” teman-teman ku menyoraki ku dari bawah

“haiii selammat tahun baru juga for you all” aku melambaikan tangan dan berteriak.

            Baiklah ini saatnya aku tersenyum mereka sudah menungguku dibawah. Ku tutup notebook dan meneguk coffe ku yang hanya tinggal seteguk saja dan menutup pintu kamar ku yang terhubung dengan halaman luar.

            Ku turunin tangga dan membawa terompetku yang ku dapat dari ayahku saat pulang. Dan membawa bungkusan yang tealah aku persiapkan untuk teman-temanku di luar.

“bu, aku keluar dulu yahh” aku berlari kecil keluar rumah.

“hati-hati pakai sweatermu” ibu ku memberikan ku sweater bergambar beruang kesayanganku.

“baik bu, Selamat Tahun Baru ibu” ku mencium tangan ibu yang tersenyum indah.

            Itu hanya gurauanku saja. Yang ku tahu semua orang pasti punya wish dan harapan masing-masing. Mereka menyambutnya bersama keluarga, pacar, sahabat, teman, atau bahkan sendiri ah, yang penting semuanya senang. Begitupun yang aku alami walaupun aku ini tak punya pasangan tapi aku punya sahabat dan teman-teman yang lebih indah dari sekedar pasangan. Yang sedih karena sendiri jangan khawatir ada nyamuk kok yang setia menemani. Yang sedih Cuma orang-orang yang tidak tahu cara menikmati malam ini. I think so..

“ so… Happy New Year… ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar