Bagaimana jadinya jika sebuah
insiden berhubungan dengan rumor dan mitos yang beredar di masyarakat?
Mitos.
Percayakah anda terhadap mitos atau
cerita takhayul?
Percaya atau tidak, bagi saya tidak
jadi masalah. Justru pertanyaan tersebut malah membuat saya penasaran dan
mencari sesuatu yang menarik. Jika Anda dituntut untuk menjawab pertanyaan
tersebut apakah Anda percaya, alasannya kenapa? Begitupun jika tidak percaya,
alasannya kenapa?
Saya tentunya tidak akan menjelaskan
rinci apa itu mitos, mitos adalah.. blablabla, definisi mitos, dan lain
sebagainya, karena pada umumnya Anda paham mitos itu sendiri. Namun, sebagai
pengantar mau tidak mau saya akan sedikit berpendapat mengenai mitos.
Ternyata, mitos itu awalnya adalah
sebuah ucapan dari mulut ke mulut. Ucapan tersebut lama kelamaan menjadi sebuah
cerita. Biasanya orang yang bercerita itu adalah orangtua jaman dulu tentang
sebuah kejadian atau hanya sekadar memberi peringatan kepada anak-anaknya untuk
tidak nakal atau mencegah hal buruk menimpa mereka. Seperti jangan bermain
petak umpet di waktu magrib, anak perawan jangan keluar malam-malam, jangan
berkata sompral di tempat asing, dsb.
Cerita yang disebarluaskan secara
lisan dan turun-temurun dari keluarga, tetangga, hingga masyarakat menjadikan
adanya aturan yang berbau peringatan atau biasa kita dengar “pamali”.
Cerita yang menyebarluas itu disebut
mitos atau cerita takhayul, cerita yang penemunya pertama kali tidak dikenal,
namun secara umum kita menganggap hal tersebut adalah sebuah cerita yang benar
ada dan terjadi.
Selanjutnya Anda akan merasa mitos
tersebut adalah sebuah kebenaran realita atau hanya karangan belaka? Mungkin
setiap orang memiliki pendapat yang berbeda dari masing-masing sudut pandang
dan argumen.
Hal yang membuat saya tertarik
tentang mitos adalah ingin membuktikannya sendiri dengan cara merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang akan menjawab kekeliruan saya. Salah satunya dengan
penelusuran di Pantai Sawarna.