Sabtu, 03 November 2018

Kilas Balik dan Review Buku Insiden Berdarah

Oleh : Andri Mulyahadi



            “Tiada kata-kata yang pantas dilantunkan pertama kali selain bersyukur kepada Allah SWT, ketika buku pertama saya selesai diterbitkan.”

            Itu adalah ungkapan pertama yang saya sampaikan dalam buku “Insiden Berdarah”. Semua yang terjadi, semua yang berubah tentunya atas kehendak Allah SWT. Dan ini merupakan salah satu anugrah yang Tuhan berikan kepada saya.
















      

Selasa, 02 Oktober 2018

Kisah Luka-luka Andri - Episode Uland


Petuah

            Cara menyembuhkan luka kata Nenek saya adalah jangan menangis.

            “Aduh.. sakit.”

            “Kamu kenapa, Dri?”

            “Aku jatuh, Nek, dari sepeda.”

            “Yaudah jangan nangis, nanti juga lukanya sembuh sendiri.”

Dulu sewaktu saya umur enam tahun, saya pernah terjatuh tergelincir ketika mengendarai sepeda. Saya mengalami luka di bagian siku dan lutut, meski tidak begitu parah, namun, namanya anak kecil ketika ada bagian tubuh yang terluka sedikit saja maka refleks akan menangis.

            Saya pun mengadu kepada Nenek saya, beliau memberitahu saya agar tidak menangis, katanya kalau saya menangis ketika terluka maka lukanya tidak cepat sembuh. 

            Ketika saya tumbuh besar, saya menyadari perkataan nenek saya adalah sebuah sugesti yang positif bahwa “ketika kita terluka baik fisik maupun perasaan, berusahalah untuk tidak membuat suasana pikiran dan tubuh dalam kondisi sedih, karena kondisi tubuh dan pikiran yang menurun membuat keadaan kita semakin tidak baik. Begitupun sebaliknya, berusaha untuk merasakan senang dalam hati dan pikiran, akan menurunkan perasaan sakit dan luka.”

Kamis, 13 September 2018

Kisah-kisah yang Hilang dalam Memori : #3 - Dia

             Dia adalah entitas yang tak pernah ingin aku temui di dalam kata-kata.


            Aku ingin pulang ke rumah lalu membuka diary dimana kamu pernah bersemayam cukup lama di sana. Meski pada akhirnya, semua hanya menjadi debu-debu.
            Aku membuka diary.
            Aku cukup rindu saat melakukan pencarian kamu kemana-mana. Bahkan ketika aku pulang dan menemukan diary yang sudah nyaris tak berbentuk diary lagi. Kata-kata di sana, goresan pena, dan bercak-bercak memberitahukan semuanya kepadaku. Meski kamu pernah bersemayam di sana, kamu tak lagi menjadi kenangan atau hadiah masa lalu. Ada sosok yang membuatnya berubah, dia.

Selasa, 28 Agustus 2018

Kisah-kisah yang Hilang dalam Memori : #2 - Kamu

                 Kamu adalah entitas yang aku cari dalam kata-kata.
                Saat kisah yang aku ceritakan tempo lalutentang penjelajahan lembaran-lembaran halaman buku dan ingatan orangaku menemukan kisah yang membuatku berhenti sejenak, kisah yang membahas tentang, kamu.
                Ini bukan tentang aku, ini tentang kamu.
                Sebelumnya aku ingin flashback tentang kamu. Aku menemukan kamu dalam kumpulan orang-orang yang juga sedang menemukan kamu. Rasanya mudah sekali menemukan kamu, namun sulit untuk mendapatkannya. Aku bukan satu-satunya orang yang ingin menemukan kamu, orang-orang itu juga, para pesaing.  Mereka mungkin ingin mendapatkan kamu setelah menemukan kamu. Namun bagiku, kata “mendapatkan” terdengar sombong dan arogan. Aku tidak ingin menjadi seperti itu, nantinya aku malah menjadi keras kepala dan tidak tahu diri. Aku lebih suka menggantinya dengan “bersamamu,” aku ingin bersamamu. Bukankah terdengar lebih romantis?

Kisah-kisah yang Hilang dalam Memori : #1 - Aku

            Aku adalah sebuah entitas yang gemar mengumpulkan kata-kata.


            Pekerjaanku, santai namun sangat sulit. Tadinya aku ingin menjadi seorang astronot atau seorang ahli kimia murni dan fisikawan. Jauh ketika aku masih seorang anak sekolah taman kanak-kanak, aku menulis cita-cita itu di tembok kamarku. Satu-satunya tokoh yang aku kagumi saat itu adalah Neil Armstrong. Dia (katanya) orang yang kali pertama mendarat di permukaan bulan. Aku sangat terinspirasi dan termotivasi ketika ayah menceritakan tentang dia. Padahal aku tidak pernah tahu. Rasanya belum saatnya otakku belajar tentang angkasawan dan dunia astronomi. Cukup belajar menulis, membaca dan berhitung.

Kamis, 26 April 2018

Selasa, 06 Maret 2018

Ekspedisi Pantai Laut Selatan

           Bagaimana jadinya jika sebuah insiden berhubungan dengan rumor dan mitos yang beredar di masyarakat?


            Mitos.

            Percayakah anda terhadap mitos atau cerita takhayul?

            Percaya atau tidak, bagi saya tidak jadi masalah. Justru pertanyaan tersebut malah membuat saya penasaran dan mencari sesuatu yang menarik. Jika Anda dituntut untuk menjawab pertanyaan tersebut apakah Anda percaya, alasannya kenapa? Begitupun jika tidak percaya, alasannya kenapa?

            Saya tentunya tidak akan menjelaskan rinci apa itu mitos, mitos adalah.. blablabla, definisi mitos, dan lain sebagainya, karena pada umumnya Anda paham mitos itu sendiri. Namun, sebagai pengantar mau tidak mau saya akan sedikit berpendapat mengenai mitos.

            Ternyata, mitos itu awalnya adalah sebuah ucapan dari mulut ke mulut. Ucapan tersebut lama kelamaan menjadi sebuah cerita. Biasanya orang yang bercerita itu adalah orangtua jaman dulu tentang sebuah kejadian atau hanya sekadar memberi peringatan kepada anak-anaknya untuk tidak nakal atau mencegah hal buruk menimpa mereka. Seperti jangan bermain petak umpet di waktu magrib, anak perawan jangan keluar malam-malam, jangan berkata sompral di tempat asing, dsb.

            Cerita yang disebarluaskan secara lisan dan turun-temurun dari keluarga, tetangga, hingga masyarakat menjadikan adanya aturan yang berbau peringatan atau biasa kita dengar “pamali”.

            Cerita yang menyebarluas itu disebut mitos atau cerita takhayul, cerita yang penemunya pertama kali tidak dikenal, namun secara umum kita menganggap hal tersebut adalah sebuah cerita yang benar ada dan terjadi.

            Selanjutnya Anda akan merasa mitos tersebut adalah sebuah kebenaran realita atau hanya karangan belaka? Mungkin setiap orang memiliki pendapat yang berbeda dari masing-masing sudut pandang dan argumen.

            Hal yang membuat saya tertarik tentang mitos adalah ingin membuktikannya sendiri dengan cara merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan menjawab kekeliruan saya. Salah satunya dengan penelusuran di Pantai Sawarna.