Puisi oleh:
(Andri M. Pradhana)
Tiada hari tanpa gelapnya sang malam
Dingin hanyut menggeletakan pemuja kebebasan
Di setiap sudut kesunyian menghampiri
Setiap jiwa yang ingin berdiri
Di atas kesesalan di balik jeruji
Penghempas kaum tak terpuji
Semalam bagaikan beribu tahun tak bertuan
Mendekap, merintih, mengaung bagaikan singa belian
Meriang dan punuk yang tersisihkan
Mereka menangis tanpa tetesan perih
Menutup luka yang tersayat angin
Menusuk dalam renung hati para perintih
Semalam bagaikan beribu tahun tak bertuan
Terlalu pedih tuk menatap para peraung
Terlalu sunyi tuk mendengar lirih para penintih
Terlalu hening tuk menyaksikan mereka tertatih
Semalam bagaikan beribu tahun tak bertuan
Detik-detik yang tak pernah berganti menit
Mendesir bagai derik di ujung gurun
Mengeram bagai pemangsa pencari malam
Hanya diam dalam semalam
Tiada pesan luka membenam
Semalam bagaikan beribu tahun tak bertuan
Hanya harapan para pemuja belian
Menunggu pagi menjemput kebebasan
Di balik besi ini bersaksi
Saksi dingin berteman alas lumut sejati
Perlahan menghapus air mata dan penyesalan
Dengan semalam tak seperti beribu tahun tak bertuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar