Rabu, 10 April 2013

Ranting yang Rapuh


   
Ada hari dimana langit cerah dan mendung terkadang hujan terkadang panas, persis saat hari berganti hari siang berganti malam dan waktu terus berputar tak tahu kapan waktu itu berhenti. Angin yang meniupkan daun daun kecil beterbangan seolah melambai lambai kepadaku memanggilku untuk menyampaikan makna yang sedang ku cari hingga daun itu menari di hempaskan angin terbang mencari jati dirinya dan bibit bibit kecil itu ikut beterbangan mengikuti kemana angin berlari untuk mencari tempat dan tumbuh menjadi pohon yang besar.
Tapi tidak untuk ranting tua itu, begitu kering tak halus kuat didahan pohon menggugurkan setiap daun daun yang perlahan pergi meninggalkannya hingga seorang diri dan kini ranting itu pun perlahan terpisah dari dahan pohon dan kembali ke bawah di tanah yang sangat berbahaya bagi ranting ini. Tak ada daya saat ia terjatuh bersama daun daun tua lainnya yang dulu bersama sama tumbuh dan berkembang hingga menghasilkan keturunan tunas baru untuk bisa tumbuh layaknya pohon dewasa. Tapi kini ranting tua merapuh, tak kuat dan tak seperti dulu seratnya sudah tiada semangatnya telah tiada, hanya tinggal serpihan serpihan retak yang ia sisakan semuanya telah berlalu termakan waktu dan usia, padahal ada satu impian yang yang ia gantungkan di pohon itu yaitu memberikan sejukan dan kedamaian kepada seluruh penghuni dimana ia dan pohon dulu dilahirkan. Berharap dapat bersama sama dengan makhluk lainnya saling berinteraksi dan berbagi bersama karena rasa cinta kasih dan sayang ranting ini begitu besar kepada alam sekitar hingga memberikan kesejahteraan bagi kehidupan disekitarnya memberikan tempat tinggal bagi binatang yang telah bersahabat lama menjadikan arena berteduh dan bermain bagi siapa saja yang senang singgah di ranting dan pohon itu. Sungguh impian yang mulia yang pernah dimiliki oleh ranting itu. 
       Ada saat dimana ranting itu berkata ”disini ditempat dimana aku bersama ibu ku dulu dilahirkan adalah sebuah kenangan yang tiada terhitung, kenangan bersama pohon pohon lain kami disini adalah keluarga kami hidup kami bernafas dan kami punya jiwa dan perasaan dan saat kami menangis kami meneteskan apa yang manusia teteskan saat menangis, kami tertawa saat apa yang manusia tawakan candaan dan gurauan yang semua itu membuat kami merasa hidup dan berarti untuk hidup kami. Kami saling berbagi saling memberi dan menolong siapa saja yang kami bisa tolong karena kami keluarga disini di tempat ini di tempat yang kami lahirkan sendiri kami tiada pamrih tiada dendam karena kami belajar untuk tidak menyakiti dan berbuat yang tidak baik. Semua itu kami lakukan bukan semata mata untuk kesenangan  pribadi kami tapi kembali kesebelumnya karena kami bersama itulah untuk kami hidup damai dan bahagia memberikan keharmonisan yang berarti. Disini kami tinggal dan kami hidup bahagia kami yang merawat dan menjaga tempat ini dan alam ini bahkan bumi ini kami bersama menjaga dan melestarikannya. Tapi apa, kami sedih sekali melihat keluarga kami di tempat lain harus berpisah dari tempat kelahirannya harus mati dengan kepedihan yang sadis harus merasakan hal yang buruk yang mereka kini alami dan ini semua adalah perbuatan manusia, manusia yang tidak punya hati manusia yang tidak punya perasaan terhadap kami yang tidak bisa berbuat apa apa mereka sungguh kejam merusak dan menghancurkan alam ini demi kesenangan dan kebutuhan mereka pribadi. Mereka tidak tahu bahwa kami disini itu menjaga mereka dari hal yang tidak bisa kami bayangkan jika bumi ini sudah marah. Mereka tidak peduli bahkan mereka rela mengabisi keluarga kami para pohon pohon tua yang sudah lama tinggal di tempat ini mereka menebangi setiap pohon yang mereka jumpai mereka hancurkan tempat kami bermain mereka lenyapkan kebersamaan kami dengan binatang binatang hanya untuk mendapat hal yang mereka inginkan, padahal mereka tidak tahu bahwa alam telah marah atas perbuatan mereka yang sudah berlebihan itu mereka tidak mencintai alam ini mereka tidak mencintai bumi mereka sendiri mereka jahat tega membuat keluarga kami sengsara dan terpecah membuat kami menekuk leher kami dengan tetesan tetesan yang mereka tidak pernah rasakan karena mereka tidak punya itu semua. Mereka tertawa tawa di luar sana mereka berpesta diatas penderitaan keluarga kami mereka pikir mereka bisa terus berbuat seperti itu, kami yang susah payah bertahun tahun kami hidup bertahun tahun kami tinggal di alam ini membangun semuanya menjadi tempat yang indah, sejuk dan menawan hingga sebagian dari kami menyebutnya itu hutan, sabana, padang rumput yang disana kami tinggal bersama makhluk makhluk lainnya tidak ada yang menderita saat itu semua tampak indah saat itu cuaca pagi yang indah langit putih biru dengan awan yang seperti biri biri menampakkan keanggunannya mentari pagi yang menyinari setiap makhluk dan benda di bawahnya menyapa indah dengan senyuman yang menawan angin yang sejuk membawa kebahagian bagi kami dan burung burung yang berkicau di atas ranting pohon yang ia pijakkan menandakan hari baru yang indah telah mereka rasakan bersama anak anak yang biasa bermain di bawah pohon yang rindang tertawa dan bercanda yang mereka rasakan hingga mengasikkan untuk kita bisa rasakan. Tapi itu semua hanya ada dalam angan ku saja aku yang memimpikan saat saat indah itu hanya aku yang mendapat impian itu dan aku sedih ternyata semua itu hanya bisa kami rasakan dalam anganku saja. Kini impian ku dan impian kami lenyap di telan kerakusan manusia manusia yang tidak punya hati mereka rela menghabiskan waktu dan masa hidup mereka demi apa yang mereka bisa dapatkan dengan mengubur dalam dalam impian kami. Kami tahu kami ini lemah kami tidak bisa berbuat apa apa tapi kami berjanji untuk mengembalikan alam kami ini seperti dulu seperti saat sebelum manusia manusia itu hancurkan. Kebersamaan kami keharmonisan kami jiwa dan kasih sayang bersama kami satukan untuk menyelamatkan alam dan bumi kita dan bumi mereka juga mereka tidak sadar bahwa mereka telah menghancurkan bumi mereka sendiri tempat hidup mereka sendiri dengan perbuatan yang tidak di dasari dengan rasa kasih dan sayang. Aku dan kami semua selalu berharap dan berdoa agar suatu saat kelak kami telah tiada tinggalah anak dan cucu kami tidak merasakan apa yang telah kami rasakan karena kami tidak ingin generasi kami merasakan kekejaman manusia yang telah berbuat keras kepada kami semua. Aku yang berdiri sendiri mewakili keluarga kami menuntut kepada manusia yang telah berbuat kejam kepada alam ini yang telah menghancurkan harapan harapan kami mengubur impian impian kami yang telah kami bangun bersama berpuluh puluh tahun demi kedamaian hidup kami semua. Dan aku tahu kini aku hanya sebuah ranting tua yang rapuh tak berdaya dan tak bisa berbuat apa apa lagi tapi satu yang tidak manusia manusia itu punya adalah impian kami itu. impian yang membawa hari baru hari yang suatu saat menjadi kenyataan memberikan penghidupan yang layak dan sebuah perubahan besar yang telah kami goreskan di alam ini. Cukup aku tidak punya apa apalagi untuk aku bela bahkan jiwa kusaja sudah mereka injak injak hingga patah semua tubuhku dan menyatu dengan debu debu tanah yang kusam dan tiada guna itu dan walau itu semua telah terjadi tapi mereka tidak bisa menginjak injak impian kami.”
       Ada pesan yang ranting itu sampaikan bahwa “semua yang telah dijaga dan dirawat haruslah kita jaga dan rawat dengan sebaik baiknya kita lakukan, karena itu akan menjadi bekal berguna bagi anak, cucu dan generasi baru yang akan meneruskan apa yang telah dan sedang kita lakukan.” Ada hikmah yang dapat aku ambil dari tulisan diatas dan penulis tidak perlu lagi menyampaikannya hanya aku mengambil kutipannya saja bahwa ”tidak semua manusia seperti apa yang telah dijelaskan, kini impian ranting itu perlahan terwujud dengan semakin banyaknya manusia yang sadar akan indahnya alam ini dan peduli lingkungan mereka membuat program program yang menghasilkan hal yang berguna bagi alam dan bumi kita ini seperti program reboisasi, pelindungan hutan, perlindungan satwa satwa, dan masih banyak lagi. Dan satu program yang dibuat oleh orang orang muda yang cinta dan peduli terhadap alam yaitu gerakan Go Green dimana yang tujuannya melestarikan dan membuat alam ini kembali hidup dengan harmonis dan indah. Dan dapat dibayangkan jika semua orang melakukan gerakan Go Green pasti kita bisa menyelamatkan alam dan bumi kita dari kehancuran. Itulah yang dapat aku terjemahkan dari pesan apa yang ranting itu coba sampaikan dengan bahasa yang bisa kita terima.
      Terima kasih kepada siapa saja yang telah melakukan kebaikan kepada alam dan bumi ini, terima kasih kepada pihak pihak yang telah membuat sadar manusia manusia dengan adanya cinta dan peduli akan alam dan bumi ini, dan tidak lupa juga terimakasih kepada Allah swt yang telah menciptakan alam ini demi penghidupan semua makhlukNya. Dan penulis hanya bisa tersenyum karena berhasil membuat tulisan sederhana ini dan berharap dapat diterima semua kekurangan dan kesalahan dalam penyampaiannya karena penulis disini masih belajar dan akan terus belajar hingga bisa menghasilkan tulisan tulisan terbaik yang berguna bagi pembacanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar