Ada hari dimana langit cerah dan
mendung terkadang hujan terkadang panas, persis saat hari berganti hari siang
berganti malam dan waktu terus berputar tak tahu kapan waktu itu berhenti. Angin
yang meniupkan daun daun kecil beterbangan seolah melambai lambai kepadaku
memanggilku untuk menyampaikan makna yang sedang ku cari hingga daun itu menari
di hempaskan angin terbang mencari jati dirinya dan bibit bibit kecil itu ikut
beterbangan mengikuti kemana angin berlari untuk mencari tempat dan tumbuh
menjadi pohon yang besar.
Tapi tidak untuk ranting tua itu, begitu kering tak halus kuat didahan pohon menggugurkan setiap daun daun yang perlahan pergi meninggalkannya hingga seorang diri dan kini ranting itu pun perlahan terpisah dari dahan pohon dan kembali ke bawah di tanah yang sangat berbahaya bagi ranting ini. Tak ada daya saat ia terjatuh bersama daun daun tua lainnya yang dulu bersama sama tumbuh dan berkembang hingga menghasilkan keturunan tunas baru untuk bisa tumbuh layaknya pohon dewasa. Tapi kini ranting tua merapuh, tak kuat dan tak seperti dulu seratnya sudah tiada semangatnya telah tiada, hanya tinggal serpihan serpihan retak yang ia sisakan semuanya telah berlalu termakan waktu dan usia, padahal ada satu impian yang yang ia gantungkan di pohon itu yaitu memberikan sejukan dan kedamaian kepada seluruh penghuni dimana ia dan pohon dulu dilahirkan. Berharap dapat bersama sama dengan makhluk lainnya saling berinteraksi dan berbagi bersama karena rasa cinta kasih dan sayang ranting ini begitu besar kepada alam sekitar hingga memberikan kesejahteraan bagi kehidupan disekitarnya memberikan tempat tinggal bagi binatang yang telah bersahabat lama menjadikan arena berteduh dan bermain bagi siapa saja yang senang singgah di ranting dan pohon itu. Sungguh impian yang mulia yang pernah dimiliki oleh ranting itu.
Tapi tidak untuk ranting tua itu, begitu kering tak halus kuat didahan pohon menggugurkan setiap daun daun yang perlahan pergi meninggalkannya hingga seorang diri dan kini ranting itu pun perlahan terpisah dari dahan pohon dan kembali ke bawah di tanah yang sangat berbahaya bagi ranting ini. Tak ada daya saat ia terjatuh bersama daun daun tua lainnya yang dulu bersama sama tumbuh dan berkembang hingga menghasilkan keturunan tunas baru untuk bisa tumbuh layaknya pohon dewasa. Tapi kini ranting tua merapuh, tak kuat dan tak seperti dulu seratnya sudah tiada semangatnya telah tiada, hanya tinggal serpihan serpihan retak yang ia sisakan semuanya telah berlalu termakan waktu dan usia, padahal ada satu impian yang yang ia gantungkan di pohon itu yaitu memberikan sejukan dan kedamaian kepada seluruh penghuni dimana ia dan pohon dulu dilahirkan. Berharap dapat bersama sama dengan makhluk lainnya saling berinteraksi dan berbagi bersama karena rasa cinta kasih dan sayang ranting ini begitu besar kepada alam sekitar hingga memberikan kesejahteraan bagi kehidupan disekitarnya memberikan tempat tinggal bagi binatang yang telah bersahabat lama menjadikan arena berteduh dan bermain bagi siapa saja yang senang singgah di ranting dan pohon itu. Sungguh impian yang mulia yang pernah dimiliki oleh ranting itu.
Ada saat dimana ranting itu berkata
”disini ditempat dimana aku bersama ibu ku dulu dilahirkan adalah sebuah
kenangan yang tiada terhitung, kenangan bersama pohon pohon lain kami disini
adalah keluarga kami hidup kami bernafas dan kami punya jiwa dan perasaan dan
saat kami menangis kami meneteskan apa yang manusia teteskan saat menangis,
kami tertawa saat apa yang manusia tawakan candaan dan gurauan yang semua itu
membuat kami merasa hidup dan berarti untuk hidup kami. Kami saling berbagi
saling memberi dan menolong siapa saja yang kami bisa tolong karena kami
keluarga disini di tempat ini di tempat yang kami lahirkan sendiri kami tiada
pamrih tiada dendam karena kami belajar untuk tidak menyakiti dan berbuat yang
tidak baik. Semua itu kami lakukan bukan semata mata untuk kesenangan pribadi kami tapi kembali kesebelumnya karena
kami bersama itulah untuk kami hidup damai dan bahagia memberikan keharmonisan
yang berarti. Disini kami tinggal dan kami hidup bahagia kami yang merawat dan
menjaga tempat ini dan alam ini bahkan bumi ini kami bersama menjaga dan
melestarikannya. Tapi apa, kami sedih sekali melihat keluarga kami di tempat
lain harus berpisah dari tempat kelahirannya harus mati dengan kepedihan yang
sadis harus merasakan hal yang buruk yang mereka kini alami dan ini semua
adalah perbuatan manusia, manusia yang tidak punya hati manusia yang tidak
punya perasaan terhadap kami yang tidak bisa berbuat apa apa mereka sungguh
kejam merusak dan menghancurkan alam ini demi kesenangan dan kebutuhan mereka
pribadi. Mereka tidak tahu bahwa kami disini itu menjaga mereka dari hal yang
tidak bisa kami bayangkan jika bumi ini sudah marah. Mereka tidak peduli bahkan
mereka rela mengabisi keluarga kami para pohon pohon tua yang sudah lama
tinggal di tempat ini mereka menebangi setiap pohon yang mereka jumpai mereka
hancurkan tempat kami bermain mereka lenyapkan kebersamaan kami dengan binatang
binatang hanya untuk mendapat hal yang mereka inginkan, padahal mereka tidak
tahu bahwa alam telah marah atas perbuatan mereka yang sudah berlebihan itu
mereka tidak mencintai alam ini mereka tidak mencintai bumi mereka sendiri
mereka jahat tega membuat keluarga kami sengsara dan terpecah membuat kami
menekuk leher kami dengan tetesan tetesan yang mereka tidak pernah rasakan
karena mereka tidak punya itu semua. Mereka tertawa tawa di luar sana mereka
berpesta diatas penderitaan keluarga kami mereka pikir mereka bisa terus
berbuat seperti itu, kami yang susah payah bertahun tahun kami hidup bertahun
tahun kami tinggal di alam ini membangun semuanya menjadi tempat yang indah,
sejuk dan menawan hingga sebagian dari kami menyebutnya itu hutan, sabana,
padang rumput yang disana kami tinggal bersama makhluk makhluk lainnya tidak
ada yang menderita saat itu semua tampak indah saat itu cuaca pagi yang indah
langit putih biru dengan awan yang seperti biri biri menampakkan keanggunannya
mentari pagi yang menyinari setiap makhluk dan benda di bawahnya menyapa indah
dengan senyuman yang menawan angin yang sejuk membawa kebahagian bagi kami dan
burung burung yang berkicau di atas ranting pohon yang ia pijakkan menandakan
hari baru yang indah telah mereka rasakan bersama anak anak yang biasa bermain
di bawah pohon yang rindang tertawa dan bercanda yang mereka rasakan hingga
mengasikkan untuk kita bisa rasakan. Tapi itu semua hanya ada dalam angan ku
saja aku yang memimpikan saat saat indah itu hanya aku yang mendapat impian itu
dan aku sedih ternyata semua itu hanya bisa kami rasakan dalam anganku saja. Kini
impian ku dan impian kami lenyap di telan kerakusan manusia manusia yang tidak
punya hati mereka rela menghabiskan waktu dan masa hidup mereka demi apa yang
mereka bisa dapatkan dengan mengubur dalam dalam impian kami. Kami tahu kami
ini lemah kami tidak bisa berbuat apa apa tapi kami berjanji untuk
mengembalikan alam kami ini seperti dulu seperti saat sebelum manusia manusia
itu hancurkan. Kebersamaan kami keharmonisan kami jiwa dan kasih sayang bersama
kami satukan untuk menyelamatkan alam dan bumi kita dan bumi mereka juga mereka
tidak sadar bahwa mereka telah menghancurkan bumi mereka sendiri tempat hidup
mereka sendiri dengan perbuatan yang tidak di dasari dengan rasa kasih dan
sayang. Aku dan kami semua selalu berharap dan berdoa agar suatu saat kelak
kami telah tiada tinggalah anak dan cucu kami tidak merasakan apa yang telah
kami rasakan karena kami tidak ingin generasi kami merasakan kekejaman manusia
yang telah berbuat keras kepada kami semua. Aku yang berdiri sendiri mewakili
keluarga kami menuntut kepada manusia yang telah berbuat kejam kepada alam ini yang
telah menghancurkan harapan harapan kami mengubur impian impian kami yang telah
kami bangun bersama berpuluh puluh tahun demi kedamaian hidup kami semua. Dan aku
tahu kini aku hanya sebuah ranting tua yang rapuh tak berdaya dan tak bisa
berbuat apa apa lagi tapi satu yang tidak manusia manusia itu punya adalah
impian kami itu. impian yang membawa hari baru hari yang suatu saat menjadi kenyataan
memberikan penghidupan yang layak dan sebuah perubahan besar yang telah kami
goreskan di alam ini. Cukup aku tidak punya apa apalagi untuk aku bela bahkan
jiwa kusaja sudah mereka injak injak hingga patah semua tubuhku dan menyatu
dengan debu debu tanah yang kusam dan tiada guna itu dan walau itu semua telah
terjadi tapi mereka tidak bisa menginjak injak impian kami.”
Ada pesan yang ranting itu
sampaikan bahwa “semua
yang telah dijaga dan dirawat haruslah kita jaga dan rawat dengan sebaik
baiknya kita lakukan, karena itu akan menjadi bekal berguna bagi anak, cucu dan
generasi baru yang akan meneruskan apa yang telah dan sedang kita lakukan.” Ada hikmah yang dapat aku ambil dari tulisan diatas
dan penulis tidak perlu lagi menyampaikannya hanya aku mengambil kutipannya
saja bahwa ”tidak semua manusia seperti apa yang telah dijelaskan, kini impian
ranting itu perlahan terwujud dengan semakin banyaknya manusia yang sadar akan
indahnya alam ini dan peduli lingkungan mereka membuat program program yang
menghasilkan hal yang berguna bagi alam dan bumi kita ini seperti program
reboisasi, pelindungan hutan, perlindungan satwa satwa, dan masih banyak lagi. Dan
satu program yang dibuat oleh orang orang muda yang cinta dan peduli terhadap
alam yaitu gerakan Go Green dimana yang
tujuannya melestarikan dan membuat alam ini kembali hidup dengan harmonis dan indah.
Dan dapat dibayangkan jika semua orang melakukan gerakan Go Green pasti kita bisa menyelamatkan alam dan
bumi kita dari kehancuran. Itulah yang dapat aku terjemahkan dari pesan apa
yang ranting itu coba sampaikan dengan bahasa yang bisa kita terima.
Terima kasih kepada siapa saja yang
telah melakukan kebaikan kepada alam dan bumi ini, terima kasih kepada pihak
pihak yang telah membuat sadar manusia manusia dengan adanya cinta dan peduli
akan alam dan bumi ini, dan tidak lupa juga terimakasih kepada Allah swt yang
telah menciptakan alam ini demi penghidupan semua makhlukNya. Dan penulis hanya
bisa tersenyum karena berhasil membuat tulisan sederhana ini dan berharap dapat
diterima semua kekurangan dan kesalahan dalam penyampaiannya karena penulis
disini masih belajar dan akan terus belajar hingga bisa menghasilkan tulisan
tulisan terbaik yang berguna bagi pembacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar