Selasa, 30 April 2013

Bintang Harapan


 Hari ini sama seperti hari hari sebelumnya tiada yang special dan tak ada yang sempurna karena hari ini saat aku berada di luar, sama hening dan sunyi memberiku suasana berbeda saat itu. Dingin malam dan angin luar memberiku pertanda bahwa malam ini sungguh mengekang untukku mulai menulis. Suara malam terdengar aneh saat daun daun mengepakan helaiannya bersama angin malam dan ku hanya ditemani suara jangkrik yang mendengkrik dibalik semak semak kecil di depan tempatku bersandarkan diri. Hempasan suasana malam mengisyaratkan bahwa malam ini malam yang indah dan cerah bagus untukku melanjutkan tulisanku.
Kini di bawah langit yang menghadirkan berjuta keindahan malamnya bintang bintang yang menghiasi setiap penjuru langit berkelap kelip tiada hentinya seolah mengedipkan ku untuk ku tulis dalam buku ku ini. Sang rembulan pun tak kalah meramaikan suasana malam itu sinarnya yang memberi kecerahan setiap kalbu dan menyentuh setiap belahan jiwa yang merasakannya sungguh menakjubkan bagi ku yang kini sendiri dan terinspirasi untuk kembali mengejar impianku. Terkadang kudengar siulan malam yang membisikanku akan malam yang indah malam yang menghadirkan satu bintang yang akan menemaniku mengisi cerita ku malam ini. Bintang yang berbeda dengan yang lain ia ada satu di atas kepalaku yang kini tersenyum pertanda ia ingin berbagi kepada ku.
Ini saat pertama aku menyapanya,                                                      Aku          : “ hai bintang kecil ” (bintang itu seolah membalas sapaanku)   Bintang    : “ hai, aku disini menemanimu dalam malam yang indah ini ”.    Aku          : “ apakah langit mengirimmu untukku disini “
Bintang    : “ ya, malam yang menghadirkanku untuk menghiasi setiap sudut malam yang sepi, langit yang menyampaikan semua permohonan
insan insan di seluruh dunia, termasuk kau..”
Aku          : “ apa mungkin aku bisa mewujudkan impianku ini bintang kecil ?“
Bintang    : “hai sahabat ku, semua impian didunia ini menunggumu untuk kau
kejar jangan membiarkan impianmu itu terbang semakin jauh
karena akan menyulitkanmu untuk menggapainya”.
Aku         : “ lalu bagaimana untukku menggapainya, sedangkan aku tak punya
sayap untuk mengejarnya?”
Bintang    : “ tak perlu lah semua itu, kau lebih mempunyai apa yang tidak  orang lain miliki sesuatu yang memberimu sayap untuk terbang dan mengejarnya sebuah semangat dan usaha yang gigih dari dalam jiwamu yang memberimu kekuatan untuk itu”
Aku          : “ aku ini hanya manusia biasa yang hanya menuliskan sesuatu yang untuk ku kirimkan kepada impianku kelak”
Bintang    : “ itu yang menjadikanmu insan yang akan sampai pada apa yang telah kau rencanakan, aku disini hanya sebagai support mu memberimu semangat untuk terus berkarya dan sampai di tujuanmu”.

Aku yang hanya bisa terdiam oleh apa yang bintang itu katakan semua seolah memberiku semangat untuk ku kembali meneruskan perjalanan ini. Malam semakin dingin ditambah suara malam yang kian meredup tapi bintang ini selalu setia menemani malam ku.
Aku           : “ wahai bintang harapan, apa yang menjadikan malam ini berbeda dengan malam malam yang ku jumpai sebelumnya, bukankah semua pengharapan itu terlahir di malam saat orang orang mempunyai harapan “
Bintang     : “ iya memang, perlu kau pahami setiap malam mempunyai makna yang berbeda beda, saat hari malam mendung bintang tidak hadir saat hari malam cerah malam menghadirkan bintang dan rembulan, tapi saat bintang tiada di malam itu, jiwa yang mempunyai harapan sedang berdoa agar kelak bintangnya hadir di malam yang mereka harapkan, karena hanya sebuah ketulusan yang menjadikan harapan mereka sampai pada bintang bintang”
Aku           : “ terkadang apa yang kini aku rasakan, itu tidak pernah orang lain rasakan, apa memang sudah tiada orang yang peduli padaku bintang?”
Bintang     : “sesungguhnya apa yang mereka rasakan juga tak bisa kau rasakan sendiri, itu karena apa yang kau dan mereka punya tidak sama tapi apa yang telah kau korbankan untuk mereka, maka kau dapat merasakan apa yang mereka terima dari mu, sebesar apa yang kau korbankan sebesar itu pula yang kau dapatkan”
Aku           : “apa yang kau katakan semua itu, memberiku kesadaran untuk bisa lebih peduli dengan mereka, walau mereka sendiri tak pernah peduli padaku”
Bintang     : “ itu tujuan ku datang padamu, menemanimu, memberimu apa yang kau butuhkan, kesendirianmu memudahkanmu untuk terus mengejar impianmu tanpa harus melewati tantangan. Kau hanya perlu bersabar dan terus berdoa agar impian mu dengan mudah kau raih, masih ada aku, dan sahabat sahabat yang masih pula memberimu semangat untuk itu maka, jangan pernah berfikir kau seorang diri aku yang selalu ada disetiap malammu dan selalu ada di belakang mu”
Aku           : “ iyaa, makasih bintang kau yang selalu mendengar apa yang aku mohonkan kepada Tuhan agar semuanya berjalan sesuai harapan”
Bintang     : “…yaa itu sudah menjadi tugas bintang harapan menghiasi malam malam yang sunyi” (bintang itu pun hanya tersenyum penuh makna)
               
Itu adalah sedikitnya dialog ku dengan bintang harapan, bintang yang setiap orang memilikinya untuk menemaninya menuju impian mereka. Memang terlihat membingungkan tapi itu memberikan makna yang luarbiasa karenanya aku bisa kembali meneruskan tulisanku dan memberiku semangat untuk terus berkarya. Semua orang sama mempunyai impian, semua orang juga sama mempunyai harapan hanya cara mereka mewujudkan impian dan harapan mereka yang membedakannya. Semua sudah berjalan di jalur hidup mereka masing masing dan yang harus mereka tanamkan adalah semangat mereka mengejarnya. Malam itu memberikanku makna yang indah, makna yang setiap baitnya mengingatkanku tentang apa yang harus dan perlu aku perbaiki walau aku sendiri tak mudah memahaminya tapi malam itu tak banyak orang tau kapan mereka bertemu bintang harapan?? Mungkin besok..atau lusa..atau suatu saat nanti..pasti..
Makna bintang harapan itu aku dapatkan karena bintang yang ada pada diri kita sendiri, bintang yang perlahan benderang dan perlahan meredup tuk ambilkan cahayanya. Yang kini menampakkan untuk kita raih sebagai cita cita dan impian kita dimasa depan, jadi penulis menyampaikan “buatlah bintang pada diri kita ini terang, seterang terangnya impian kita di depan, karena hanya diri kita sendiri yang bisa membuat bintang itu terang.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar