Sabtu, 03 November 2018

Kilas Balik dan Review Buku Insiden Berdarah

Oleh : Andri Mulyahadi



            “Tiada kata-kata yang pantas dilantunkan pertama kali selain bersyukur kepada Allah SWT, ketika buku pertama saya selesai diterbitkan.”

            Itu adalah ungkapan pertama yang saya sampaikan dalam buku “Insiden Berdarah”. Semua yang terjadi, semua yang berubah tentunya atas kehendak Allah SWT. Dan ini merupakan salah satu anugrah yang Tuhan berikan kepada saya.
















      
      Seperti kebanyakan orang pada umumnya ketika berhasil mencapai harapan dan tujuannya, luapan perasaan bahagia dan haru mewakili semua perasaan yang ada. Saya pun merasakan hal itu. Namun, saya tidak lupa ada hal yang saya pegang sebagai teman penyemangat saya, yaitu perjuangan dan proses tidak pernah mengkhianati hasil. Untuk mempertahankan semua itu, tentu kita harus tetap rendah hati dan jangan berhenti untuk belajar.

            Bercerita tentang buku “Insiden Berdarah,” saya sedikit tidak menyangka kisah serumit yang saya tulis itu, kini menjelma dalam bentuk buku. Apakah itu adalah sebuah prestasi? Bagi saya, itu adalah sebagian kecil prestasi. Saya sangat berharap ketika buku tersebut dapat diterima dan dinikmati oleh pembaca. Bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembaca.

            Setiap kali saya membagikan tulisan dalam bentuk apapun, saya berusaha untuk berbagi pesan yang minimal bisa berguna dan merubah orang yang membacanya ke arah lebih baik. Dalam buku ini, tentu banyak pesan yang saya sisipkan.

            Buku “Insiden Berdarah” merupakan salah satu ciptaan terbaik saya, karena tidak hanya perjuangan dan kesabaran yang besar yang saya curahkan,  namun juga segala rasa cinta saya tuangkan ke dalamnya, karena tanpa cinta buku itu tidak akan spesial sama sekali.

            Tentu, ada segelintir pertanyaan menyerang kepala saya atas kehadiran buku ini. Kenapa Insiden Berdarah? Kenapa menulis cerita misteri atau thriller? Mengapa apa alasannya?

            Mungkin saya sudah menjawab untuk kesekian kalinya, dan itu adalah kewajiban saya untuk memberi jawabannya, termasuk saya menjawab di halaman awal buku ini. Setiap penulis tentunya memiliki cara dan gaya tersendiri untuk menulis bukunya. Memiliki motif dan tujuan tersendiri dalam menerbitkan bukunya. Termasuk saya. Saya sangat suka cerita tentang misteri, bahkan saya sampai memutar otak beberapa kali ketika membaca cerita misteri yang sulit saya pecahkan. Di sana, saya mendapati perasaan beraneka macam, penasaran, khawatir, kesal, sedih, senang, putus asa, tabah dll. Ketika saya bertemu dengan kisah misteri dalam buku orang lain, saya ingin belajar bagaimana rumitnya membuat misteri, membuat alur yang seperti labirin, tokoh yang sulit dimengerti, belum lagi teka-teki yang bikin kepada puyeng.

            Itulah kehebatan para penulis cerita misteri. Pembaca secara sadar atau pun tidak, dipaksa untuk menikmati cerita misteri dengan semua perasaan tadi. Kemudian pembaca akan menuangkan perhatiannya untuk senantiasa menerima cerita-cerita misteri yang si penulis sajikan.

            Saya memiliki alasan dari itu semua, jujur menulis cerita misteri bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak hal ini itu yang harus dilakukan ketibang menulis cerita drama romans misalnya. Tapi percayalah wahai pembaca cerita saya, saya ingin menunjukan bahwa cerita misteri adalah cerita yang luarbiasa yang akan membuat kamu menuangkan perhatian lebih untuk membacanya. Misteri adalah sesuatu yang terkadang tidak bisa kita prediksi dan penuh dengan rahasia. Namun, perjuangan kamu ketika sampai berhasil memecahkan misteri tersebut, adalah sebuah kebanggaan dan prestasi kamu bukan hanya sebagai pembaca, saya lebih suka menyebutnya “pemecah misteri.”  

            Itulah bedanya pembaca cerita misteri dengan pembaca buku aliran lain. Ketika pembaca atau pemecah misteri itu senang, tentu saya akan lebih senang mengetahui keberhasilan kamu. bukankah hal yang baik untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Saling berbagi kebaikan, ilmu, pengalaman, dan wawasan kepada orang lain adalah cara untuk bisa berbahagia.

            Buku ini berisi misteri kematian seseorang. Naomi adalah tokoh utama yang harus memecahkan misteri tersebut melalui peristiwa aneh, teka-teki, mimpi buruk, pengalaman horor, hingga ancaman kematian. Berlatarbelakang di sebuah daerah pantai selatan yang katanya tersimpan mitos yang menyeramkan. Cerita ini juga mengandung unsur detektif dan horor, namun saya lebih suka menyebutnya cerita thriller, karena banyak adegan dan ancaman yang menegangkan dan menyeramkan. Jadi ada bau-bau kesadisan “sedikit.” Meski demikian cerita ini tentu saya kemas dengan kisah dramatis persahabatan mahasiswa dan juga kisah polisi dalam mengungkap setiap insiden.

            Saya akan kutip pendapat para tokoh cerita Insiden Berdarah. Dari situ kita bisa belajar untuk memaknai hidup ini dengan lebih baik.

“Namanya sebuah kecelakaan, tidak ada yang tahu kapan datangnya, dan gak ada orang yang mau bertemu dengan hal itu. namun, ada pula yang mengatasnamakan kecelakaan padahal itu adalah sebuah rencana yang tidak baik dari niat buruk seseorang.”

---Ayoga (page 89).



“Bukankah sahabat akan selalu menolong sahabatnya bagaimanapun keadaannya?”

---Rin (page 189).



“Kehilanganmu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku.”

---Ayoga (page 217).



“Hidup itu memang kejam, kau akan memilih untuk hidup sebagai orang kejam atau mati sebagai orang lemah dan tak berguna.”

---Herra (page 219).



“Kehidupan itu seperti papan catur. Dimana manusia menjadi bidak-bidak yang saling bertempur dan raja dengan kapitalisme, yang mengendalikan kekuasaan yang abadi.”

---Herra (page 220).



“..adalah sebuah kebanggaan bagi anaknya memiliki pahlawan seperti ayah.”

---Naomi (page 222).



“Bukankah Tuhan sudah membagi kehidupan dengan seadil-adilnya? Lantas bagaimana kamu bisa mengingkari nikmat yang telah Tuhan berikan kepadamu?”

---Naomi (page 232).



“Buat apa sebuah pangkat tinggi jika tidak bisa menyelamatkan temannya sendiri.”

---Inspektur Kepolisian (page 245).



            Semoga dengan kehadiran buku “Insiden Berdarah” ini bisa membuat saya termotivasi untuk terus membuat karya yang dapat diterima dan dinikmati oleh pembaca. Saya yakin ini adalah langkah awal saya untuk tetap berkarya dan belajar dengan lebih baik. Saya sangat berterima kasih kepada para sahabat saya dan pembaca buku yang sangat antusias dengan kehadiran buku ini.

            Saya tidak hanya mendapat masukan yang positif, kritikan yang membangun dan tantangan untuk membuat karya yang baru juga mereka berikan kepada saya. Saya sangat bersyukur sekali.

            Dan ada pertanyaan terakhir yang membuat saya tersenyum.

            “Apakah akan ada kelanjutan cerita untuk Insiden Berdarah 2?”

            “Saya rasa itu ide yang menarik, tunggu saja..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar