Hari ini sama seperti
saat ku berada di luar dan menulis
kisahku bersama bintang-bintang. Seperti biasa ia berbisik dan mengirimkan
alunannya di telingaku. Terdengar sayup-sayup yang indah dan merdu diiringi suara
jangkrik yang setia menemani malam ku yang sepi ini. malam ini malam selasa
malam yang ku anggap penuh makna disetiap heningnya karena malam ini
menampakkan sosok awan yang yang biasa aku lihat di malam-malam lain begitu aneh
seperti pada waktu siang hari dimana langit cerah dengan awan tampak
menggumpalkan seperti biri-biri berbaris, tapi ini terjadi pada malam ini dan
aku pun tak mengerti mengapa malam ini begitu berbeda.
Semuanya tampak tak
biasa, yang biasanya bintang harapan Selalu ditemani dengan kawanan bintang
lainnya dan nuansa hening malam yang selalu mengekang setiap makhluk yang
bernafas. Mengibaskan angin malam yang begitu keras menembus celah-celah baju
tidurku yang tidak terlalu tebal untuk merasakan tajamnya angin malam.
Kini ku mulai berada di luar di depan teras duduk
bersandarkan kedinginan yang menyelimutiku setiap saat, seolah-olah menyambutku
hadir di suasana itu yang perlahan-lahan terpejam sejenak membayangkan akan
datangnya bintang harapan. Lalu saat ku menatap ke langit bintang itu berkata
Bintang : “Wahai sahabat ku, kenapa engkau bermuram
senja anakku?”
Aku : “hai sahabat cahayaku hari ini aku merindukan seseorang”
Bintang : “oya, seharusnya kerinduanmu itu kau cerminkan dengan kesenangan
dalam hatimu, siapakah yang telah membuat engkau seperti ini?
Aku : “seseorang yang selalu memberikan inspirasi disaat aku
membuat bingkai hidup, hiasan dan warna dalam setiap kisah hidupku. Bagaimana pendapatmu,
bintang ku?
Bintang : “terkadang hidup itu mengajarkan kita untuk hidup seperti
kupu-kupu, kau tau? Mereka menciptakan kisah hidup yang unik yang mereka beri
nama “The Story of Metamorfosis’s Butterfly”.
Aku : “apa itu maksudnya bintang? Sebuah movement life kah?
Bintang : “ya, sebuah proses gaya hidup yang mereka jadikan itu sebuah
kisah hidupnya yang bermakna sebuah perubahan bentuk yang menuju ke berhasilan
dan kesempurnaan yang sejati. Dan untuk mencapainya saja banyak hal menarik dan
membosankan, senang dan sedih, begitu pun kisah cinta mereka begitu
mengagumkan, siapa yang tau hanya mereka yang tau.”
Aku : “apakah kau bisa menceritakan kisah itu?”
Bintang :”baiklah, coba kau perhatikan sejenak! , aku akan mengutip
sedikitnya cerita itu.”
“Seperti
yang kau ketahui kupu-kupu itu makhluk yang cantik dan menawan dengan
sayap-sayapnya yang anggun mengepakan perlahan keindahannya hingga tak ada mata
yang bisa menolak kecantikannya. Sebenarnya kupu-kupu adalah makhluk yang
hebat, ia menyusun kisah hidupnya itu sedemikian rupa agar menuju hasil yang
sempurna. Maka hidup kupu-kupu sering diibaratkan dengan hidup manusia dan inilah
tahapan pertama kisah hidupnya yang dulu menunggu sebuah kelahiran hingga menuju
sebuah kematian.
1. Egg Fase (masa
perteluran)
Inilah
dimana telur-telur itu berkembang hidup dan menunggu kapan ia akan terlahir
kedunia. Dan setelah menunggu beberapa waktu ke waktu telur itu menetas dan
berubah dalam bentuk spesies ulat kecil yang mungil diatas daun hijau yang
telah sengaja diberikan sebagai habitat awal sekaligus tempat makhluk kecil ini
tumbuh besar. Itu sama seperti awal manusia di dalam kandungan yang kemudian
setelah 9 bulan tiba manusia dilahirkan ke dunia dalam bentuk bayi yang lucu. Ini
membuktikan sebuah awal yang baik untuk manusia mencapai kesejahteraan
hidupnya.
2. Caterpillar Fase
(masa ulat)
Setelah
bermetamorfosis kedalam bentuk ulat kecil yang mungil, di sinilah ia dituntut
untuk terus dan bertahan hidup selama dalam masanya. Ulat ini harus bekerja
mencari makan dan menjalani hidupnya sebagai ulat yang rajin dan pekerja keras untuk
tumbuh besar dan melanjutkan ketahap selanjutnya walau terkadang ada saja
halangan yang terjadi yang mengakibatkan ada isyarat bahwa “siapa yang bisa
bertahan ia yang akan hidup atau siapa yang akan mati”. Itu naluri yang harus
dicamkan dalam masa hidupnya. itu sama seperti manusia yang sedang mencari jati
dirinya, siapa dirinya dan untuk apa dia hidup? Manusia harus bekerja keras dan
mencari makan untuk kelangsungan hidupnya kelak menuju keberhasilan yang nyata.
3. The Pupa of
Cocoon Fase (masa kepompong)
Selanjutnya
yang akan dihadapi seekor ulat adalah masa kepompong yang aku menyebutnya “jembatan
hidup” dimana setelah ulat tumbuh dewasa dan cukup untuk perbekalan selama masa
kepompong ia kemudian bermetamorfosis kedalam bentuk kepompong. Disinilah ia
harus menunggu dan berfokus pada apa yang telah ia tanamkan sejak dulu menuju kemasa
kesempurnaan dimana ia mencapai puncak perubahanya. Itu sama seperti alur hidup
manusia. Disinilah manusia belajar untuk tabah, bersabar, dan berdoa menunggu
suatu kesuksesan yang telah ia raih selama perjuangan hidupnya, sebesar apa
yang ia korbankan sebesar itu pula yang akan ia dapatkan kelak.
4. The Final of
Butterfly Fase (masa kupu-kupu)
Ini
dimana saat yang ditunggu-tunggu oleh setiap spesies kepompong yang akan menuju
akhir keempurnaan dimana selama dalam penantian ia merubah bentuk indahnya yang
kini adalah saatnya ia mengakhiri masa penantian itu dengan meninggalkan kulit
kepompong dan terbang menuju kebebasan dengan bermetamorfosis kedalam bentuk
seekor kupu-kupu yang cantik. Ia rentangkan sayap-sayap indahnya terbang kesana
kemari dengan menawannya hingga ia menemukan arti kesempurnaan dan kesukesan
itu apa. Inilah sama seperti akhir perjuangan manusia yang sebenarnya adalah
langkah awal dalam menuju keberhasilan dan kesuksesan karena keberhasilan tidak
akan ada batasan hingga kapan kita akan mencapainya itu hanya motivasi kita
agar tetap semangat dan konsisten dalam menjalani hidup ini semuanya itu
didasari dari niat dan kerja keras yang akan berbuah kelak suatu saat nanti itu
pasti dan itu pasti jika kita ingin mencapainya.”
Aku : “kini aku paham mengapa hidup itu menuntut kita untuk
melakukan apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang akan kita peroleh atas
apa yang telah kita lakukan”
Bintang : “itu agar kau kembali tersenyum kelak…”
Malam pun semakin malam dan
semakin larut hingga tak terasa jam pun telah menunjukan waktunya untuk aku
tidur. Dinginnya malam ini terasa tak pernah padam sampai saatnya aku merasakan
langit tak pernah lelah untuk menghadirkan keindahannya dan bintang tak pernah
redup walau cahayanya sesekali mengedipkan kerlingannya kepadaku dengan menitipkan
dan memberikan makna yang luarbiasa. Ku tutup pintu rumah dan ku langsung tidur
hingga ku bisa berharap bermimpi menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan
menawan, mungkinkah??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar