Selasa, 28 Agustus 2018

Kisah-kisah yang Hilang dalam Memori : #2 - Kamu

                 Kamu adalah entitas yang aku cari dalam kata-kata.
                Saat kisah yang aku ceritakan tempo lalutentang penjelajahan lembaran-lembaran halaman buku dan ingatan orangaku menemukan kisah yang membuatku berhenti sejenak, kisah yang membahas tentang, kamu.
                Ini bukan tentang aku, ini tentang kamu.
                Sebelumnya aku ingin flashback tentang kamu. Aku menemukan kamu dalam kumpulan orang-orang yang juga sedang menemukan kamu. Rasanya mudah sekali menemukan kamu, namun sulit untuk mendapatkannya. Aku bukan satu-satunya orang yang ingin menemukan kamu, orang-orang itu juga, para pesaing.  Mereka mungkin ingin mendapatkan kamu setelah menemukan kamu. Namun bagiku, kata “mendapatkan” terdengar sombong dan arogan. Aku tidak ingin menjadi seperti itu, nantinya aku malah menjadi keras kepala dan tidak tahu diri. Aku lebih suka menggantinya dengan “bersamamu,” aku ingin bersamamu. Bukankah terdengar lebih romantis?

Kisah-kisah yang Hilang dalam Memori : #1 - Aku

            Aku adalah sebuah entitas yang gemar mengumpulkan kata-kata.


            Pekerjaanku, santai namun sangat sulit. Tadinya aku ingin menjadi seorang astronot atau seorang ahli kimia murni dan fisikawan. Jauh ketika aku masih seorang anak sekolah taman kanak-kanak, aku menulis cita-cita itu di tembok kamarku. Satu-satunya tokoh yang aku kagumi saat itu adalah Neil Armstrong. Dia (katanya) orang yang kali pertama mendarat di permukaan bulan. Aku sangat terinspirasi dan termotivasi ketika ayah menceritakan tentang dia. Padahal aku tidak pernah tahu. Rasanya belum saatnya otakku belajar tentang angkasawan dan dunia astronomi. Cukup belajar menulis, membaca dan berhitung.