CLUB LOBI PILM
PRESENT
SERIBU MATAHARI UNTUK MIRANDA
SEBUAH FILM DARI
ANDRI MULYAHADI
BEGINING
- ESTABLISH
Miranda adalah awan... Miranda Adalah angin...
Miranda adalah kupu-kupu... Miranda adalah
daun-daun...
Miranda adalah bunga... Miranda adalah...
RAMA
(O.S)
Namaku
Rama - Aku suka sekali menggambar - Menggambar pemandangan – tapi aku lebih
suka menggambar Miranda, dari pada yang lain – bagiku Miranda menakjubkan
1.EXT.TAMAN/TEMPAT
YANG INDAH – PAGI/SIANG/SORE
CAST : RAMA, MIRANDA, DAN TEMAN-TEMAN
Rama
sedang menggambar Miranda dengan pemandangan. Datang teman-teman yang mengejek
Rama. mengatai gambaran Rama idiot. Datang Miranda membela Rama.
RAMA
(O.S)
Tapi,
entah mengapa orang lain tidak suka dengan gambaranku. Mereka bilang gambaranku
tak bagus. Bahkan mereka memanggilku, idiot.
Mereka
memang selalu mengejekku. Tapi aku selalu diam dan tidak bisa berbuat apa-apa
selain, menangis.
Miranda
selalu membelaku. Ia selalu menolongku saat aku diejek. Miranda adalah malaikat
INSERT
SUBTITLE : SERIBU MATAHARI UNTUK MIRANDA
FADE IN
2.EXT.PINGGIR
JALAN – SIANG MENJELANG SORE
CAST : MIRANDA
Miranda
sedang berjalan seusai pulang sekolah. Berpakaian seragam SMA. Hendak pulang.
3.EXT.TAMAN
– SIANG MENJELANG SORE – HARI PERTAMA
CAST :
RAMA, MIRANDA
Rama
sedang menggambar. Miranda melihat Rama kemudian Miranda menghampiri Rama.
Miranda
(mengagetkan Rama)
Hai,Rama. menggambar apa lagi hari ini?
Rama
hanya melihat Miranda.
Apa itu?
Miranda
melirik gambaran Rama.
Ini,gambar pemandangan, ya?
Rama
mengangguk.
Lalu ini siapa?
Rama
menunjuk Miranda dengan tersenyum.
Wah, ini Miranda? Gambarmu bagus. Kamu tau tidak? Kamu berbakat
jadi pelukis.
Miranda
memandangi Rama. Miranda tersenyum.
Rama
menunduk, rama takut menatap Miranda. Miranda adalah langit.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah langit...
Miranda adalah...
MIRANDA
Kamu mau es? Aku beliin ya. Tapi kita harus cepat, soalnya aku
harus pulang. kamu juga kan, harus pulang? jangan menggambar lagi, nanti dicari
ibumu.
Rama
menggangguk.
4.EXT.PINGGIR
JALAN – SORE
CAST :
RAMA, MIRANDA
Rama dan
Miranda berjalan hendak menyebrang jalan. Miranda memegang tangan Rama. Ada
motor melaju kencang. Klakson motor berbunyi keras. Motor berhenti di dekat
kaki Miranda. Laki-laki itu berteriak.
Oi, nyebrang liat-liat, dong?
Miranda
(menundukan kepala)
Maaf, ya, maaf
Rama
hanya diam di tengah jalan. Tangan Miranda sangat kencang di tangannya.
Miranda
Rama, ayo cepat
Laki-laki
itu langsung pergi dengan motornya.
Mereka
tiba di sebrang jalan mengampiri tukang es dan memesanya.
Miranda
Bang, es nya dua, ya
Eh, Rama, gimana kalau kita pulang bareng? Aku khawatir kalau
kamu nyebrang jalan sendirian entar ketabrak kaya tadi lagi. Untung gak jadi
ketabrak. Kamu mau ketabrak?
Rama
menggeleng.
Nah, yuk kita pulang
5.EXT.TAMAN
– SORE – HARI KEDUA
CAST :
RAMA
Seperti biasa
Rama mulai menggambar tentang Miranda.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah awan...
Miranda adalah langit...
Miranda adalah...
Rama berhenti
menggambar. Ia menunggu Miranda. Biasanya Miranda memang lewat taman. Tetapi
Miranda tak kunjung datang. Rama heran. Rama mencari-cari Miranda. Tapi tidak
ketemu. Akhirnya ia pulang.
6.INT.
DEPAN RUMAH MIRANDA – SORE
CAST :
MIRANDA, SEORANG LELAKI
Miranda
sudah pulang ke rumah. Ia sedang kurang enak badan. Seorang lelaki datang
bertamu ke rumah Miranda. Teman ayahnya. Di rumahnya hanya ada Miranda. Ibu dan
Ayahnya sedang keluar rumah.
LELAKI
Permisi! Halo
Lelaki
itu mengetuk pintu. Tetapi tak ada yang menjawab.
Permisi! Pak Hendra, pak Hendra
Miranda
membukakan pintu. Melihat seorang lelaki tampak di depannya.
MIRANDA
Cari siapa, pak?
LELAKI
Pak Hendranya ada?
MIRANDA
Ayah sedang keluar bersama ibu
Lelaki
itu menatap Miranda dari ujung kaki hingga ujung kepala Miranda.
7.EXT.JALAN
KE RUMAH – SORE
CAST :
RAMA
Rama
berjalan pulang. melewati rumah Miranda. Akhirnya Rama menemukan Miranda.
Ternyata Miranda sudah pulang. Tapi ia juga melihat seorang lelaki di depan
rumahnya. Apa yang dilakukan lelaki itu di rumah Miranda. Rama mengintipnya.
CUT BACK
TO
8.INT.
DEPAN RUMAH MIRANDA – SORE
CAST :
MIRANDA, RAMA, SEORANG LELAKI
LELAKI
Kamu ini, Miranda? Anaknya Hendra, betul?
MIRANDA
Iya, ada apa ya, pak?
Rama
seperti serius melihat dari celah-celah pagar rumah Miranda. Ia melihat lelaki
itu masuk menarik Miranda. Ia semakin penasaran dan perlahan mendekati rumah
miranda.
Rama tak
berani masuk ke rumah Miranda. Ia hanya mendengarkan gumaman dari dalam seperti
suara yang ditutup oleh tangan. Ia takut terjadi apa-apa dengan Miranda.
Kemudian
terdengar suara lelaki itu dari balik pintu. Tetapi Miranda tidak bersuara.
Rama mulai histeris.
LELAKI
(O.S)
Miranda cantik, kakinya bagus, ya..
diam ya, diam. Bapak kasih tau, ya. ini namanya matahari. Miranda punya matahari, Hebat. Bapak juga punya tetapi
namanya bukan matahari, bapak punya namanya pohon. Bapak bawa pohon
kemana-mana, Miranda bawa matahari. Coba Miranda bayangkan, kalau pohon tumbuh
besar sampai matahari, hebat kan? Nah diam ya. Bapak lihat mataharinya. Bapak
mau tumbuhkan pohon nya sampai ke matahari.”
Rama
meninggalkan rumah Miranda. Ia bergegas pergi.
RAMA
(V.O)
Miranda.. Matahari.. Pohon.
9.EXT.JALAN
– SORE
CAST :
RAMA
Rama
ketakutan. Ia berlari dengan histeris entah kemana. Ia memikirkan Miranda. Apa
yang terjadi pada Miranda.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah.. Miranda..
Rama
tersandung sesuatu. Lalu ia jatuh. Kepalanya membentur jalan. Ia tak sadarkan
diri. Ia menatap gambaran miranda yang belum selesai.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah.. Miranda..
10.INT.KAMAR
RAMA – MALAM
CAST :
RAMA, ABANG
Rama
sedang menulis tentang Miranda. Ia sesekali memegang kepalanya yang sempat
terbentur. Ia masih memikirkan Miranda. Tulisannya belum selesai.
Miranda adalah awan... Miranda Adalah angin...
Miranda adalah kupu-kupu... Miranda adalah
daun-daun...
Miranda adalah bunga... Miranda adalah langit...
Miranda adalah matahari... Miranda adalah...
Tiba-tiba
terdengar pintu digedor dari luar. Abangnya Rama memanggilnya.
ABANG
(dengan nada keras)
Oi, keluar, makan malam!
Oi, Rama, cepet lu keluar!
Rama tak
menjawab. Pintu langsung dibuka cepat oleh Abang, Abang menghampiri Rama dan
menempeleng kepalanya. Rama merasa semakin sakit.
Abang
(agak kesal)
Lu gak denger tadi gua panggil? Udah idiot, tuli, gak ngerti
sopan santun pula. Lu pikir Tuhan ngasih gua pita suara cuma buat
manggil-manggil lu doang?
Rama tidak
menjawab, hanya diam. Ketakutan dan kesakitan. Ia masih memegang kepalanya yang
sakit.
Abang
Lu ngapain tadi sore tidur di jalan?
Rama
menggeleng.
Kalo bukan ibu yang nyuruh gua nyariin lu. Gua gak bakal mau
bawa lu balik.
Cepet tuh makan. Ibu udah manggil. Merepotkan sekali.
Rama
tidak menjawab
Terserah, dasar idiot.
Rama
hanya diam, memikirkan Miranda.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah cahaya.. Miranda adalah malam..
Miranda adalah...
11.EXT.TAMAN
– SIANG
CAST :
RAMA, TEMAN-TEMAN MIRANDA
Rama
kembali ke taman. Menggambar tentang Miranda. Berharap ia bisa bertemu dengan
Miranda ia ingin menunjukan sesuatu kepada Miranda. Ia juga merasa khawatir
kepada Miranda. Ia tidak melihat Miranda. Ia melihat teman-teman Miranda.
TEMAN-TEMAN MIRANDA
Eh elo. Ada apa? Lo nyari Miranda? Miranda udah dua hari gak
masuk. Gak tau, gak ada kabar.
12.EXT.DEPAN
RUMAH RAMA – MALAM
CAST :
RAMA, ABANG
Rama
sedang duduk di teras rumah, melamun. Abangnya menyuruhnya membawakan bungkusan
yang disuruh ibunya untuk memberikannya kepada keluarga Miranda.
ABANG
(menempeleng kepala rama)
Heh, idiot. Ngapain lu duduk ngelamun disini malem-malem?
Gua nyariin lu.
Nih ibu nyuruh ngasihin nih kue ke ibunya Miranda. Cepetan, kalo
bukan ibu lagi yang nyuruh gua males nganterin lu.
13.EXT.JALAN
MENUJU RUMAH MIRANDA – MALAM
CAST :
RAMA, ABANG
Rama dan
abangnya berjalan menuju rumah Miranda. Rama melihat jalanan dan melihat
langit.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah cahaya.. Miranda adalah bulan..
Miranda adalah bintang..
Abang
Heh, ayo cepat idiot. Ngerepotin gua aja lu. Gua gak mau
ketinggalan nonton bola.
Abang
kembali menempeleng kepala Rama. kepala Rama sakit.
14.EXT.DEPAN
RUMAH MIRANDA – MALAM
CAST :
RAMA, ABANG
Rama dan abangnya
hendak memasuki rumah Miranda, tetapi langkah mereka terhenti. Mereka mendengar
suara dari dalam rumah Miranda. Dan terlihat bayangan dari jendela rumahnya.
(O.S)
diam kau,
diam!
pak, bapak,
Miranda gak mau pak... jangan pak... jangan
diam atau kupukul!
Kau mau kupukul? Atau kupukul saja ibumu sampai mampus? Mau? Harusnya aku tak
kawin dengan ibumu itu, bawa sial
pak, bapak,
jangan pak Miranda sakit.
Abang
menepuk pundak Rama. Tapi tidak sakit.
ABANG
heh, ayo kita pulang saja.
Rama tak
bergerak dan tidak mendengarkan abangnya bicara.
ABANG
ayo, kita pulang
Terserah lu, dasar idiot.
Abang pun
pergi meninggalkan Rama. Rama masih terfokus melihat ke arah jendela rumah
Miranda. Ia merasa kejadian yang waktu lalu terjadi lagi pada Miranda.
15.EXT.JALAN
MENUJU RUMAH MIRANDA – SIANG
CAST :
RAMA
Rama
berjalan menuju rumah Miranda. Ia sangat khawatir pada Miranda.
16.EXT.DEPAN
RUMAH MIRANDA - SIANG
CAST :
RAMA, TEMAN-TEMAN MIRANDA
Rama melihat
ada yang berbeda di rumah Miranda. Ada bendera warna kuning di depan rumahnya.
Banyak orang di rumahnya. Rama bertemu dengan temannya Miranda.
Rama
menunjuk ke bendera kuning itu.
TEMAN MIRANDA
(sedang bersedih, menangis)
Heh, ada apa?
Ya, seperti yang lo lihat. Miranda sudah pergi. Miranda telah
tiada. Kasihan sekali Miranda.
Rama langsung
syok, terdiam, dan menangis mendengar bahwa Miranda telah tiada. Gundah dalam
hatinya semakin jelas terasa. Ia seperti mendengar suara petir di dalam
kepalanya, keras sekali.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah langit.. Miranda adalah bendera
kuning.. Miranda adalah.. Miranda..
17.EXT.TAMAN
– SIANG
CAST :
RAMA
Rama
berjalan menuju taman, tempat biasa ia dan Miranda bertemu. Ia mengambar dan
Miranda yang menilainya. Ia melihat kenangan ia dan Miranda di sana.
FLASHBACK
RAMA
(V.O)
Miranda.. maafkan aku. Ingin sekali aku
menolongmu saat itu. Tapi apalah dayaku. Aku takut. Aku tak bisa berbuat
apa-apa. Aku hanya diam dan menangis. Aku ini bodoh. Benar kata abang, aku ini
idiot. Aku hanya bisa pasrah dan menangis.
Ingin sekali aku bilang padamu. Aku menyukaimu
Miranda. Sangat menyukaimu. Karena itu aku selalu mengambarmu. Aku selalu
menulis tentang Miranda.
Rama
duduk menatap langit dan matahari. Ia mulai menggambar. Ia mengambar Miranda
dan matahari. Ia mengambar satu matahari
sehari. Ia menggambar matahari kecil di hari pertama dan kedua. Hingga ia
menggambar matahari besar di hari ke seribu. Ia meneteskan air mata di
gambarannya..
INSERT
SUBTITLE : HARI PERTAMA/HARI KEDUA/HARI KESERIBU
Miranda adalah matahari..
Miranda adalah matahari..
Miranda adalah matahari..
Miranda adalah.. matahari..
CREDIT TITLE
Copyright
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar