Minggu, 14 Juni 2015

Skenario - Seribu Matahari Untuk Miranda



CLUB LOBI PILM
PRESENT
 
SERIBU MATAHARI UNTUK MIRANDA
SEBUAH FILM DARI
ANDRI MULYAHADI

BEGINING - ESTABLISH
Miranda adalah awan... Miranda Adalah angin...
Miranda adalah kupu-kupu... Miranda adalah daun-daun...
Miranda adalah bunga... Miranda adalah...

RAMA
(O.S)
Namaku Rama - Aku suka sekali menggambar - Menggambar pemandangan – tapi aku lebih suka menggambar Miranda, dari pada yang lain – bagiku Miranda menakjubkan  

1.EXT.TAMAN/TEMPAT YANG INDAH – PAGI/SIANG/SORE
CAST : RAMA, MIRANDA, DAN TEMAN-TEMAN

Rama sedang menggambar Miranda dengan pemandangan. Datang teman-teman yang mengejek Rama. mengatai gambaran Rama idiot. Datang Miranda membela Rama.
RAMA
(O.S)
Tapi, entah mengapa orang lain tidak suka dengan gambaranku. Mereka bilang gambaranku tak bagus. Bahkan mereka memanggilku, idiot.
Mereka memang selalu mengejekku. Tapi aku selalu diam dan tidak bisa berbuat apa-apa selain, menangis.
Miranda selalu membelaku. Ia selalu menolongku saat aku diejek. Miranda adalah malaikat

INSERT SUBTITLE : SERIBU MATAHARI UNTUK MIRANDA
FADE IN

2.EXT.PINGGIR JALAN – SIANG MENJELANG SORE
CAST : MIRANDA

Miranda sedang berjalan seusai pulang sekolah. Berpakaian seragam SMA. Hendak pulang.

3.EXT.TAMAN – SIANG MENJELANG SORE – HARI PERTAMA
CAST : RAMA, MIRANDA

Rama sedang menggambar. Miranda melihat Rama kemudian Miranda menghampiri Rama.
Miranda
(mengagetkan Rama)
Hai,Rama. menggambar apa lagi hari ini?
Rama hanya melihat Miranda.
Apa itu?
Miranda melirik gambaran Rama.
Ini,gambar pemandangan, ya?
Rama mengangguk.
Lalu ini siapa?
Rama menunjuk Miranda dengan tersenyum.
Wah, ini Miranda? Gambarmu bagus. Kamu tau tidak? Kamu berbakat jadi pelukis.
Miranda memandangi Rama. Miranda tersenyum.
Rama menunduk, rama takut menatap Miranda. Miranda adalah langit.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah langit...
Miranda adalah...
MIRANDA
Kamu mau es? Aku beliin ya. Tapi kita harus cepat, soalnya aku harus pulang. kamu juga kan, harus pulang? jangan menggambar lagi, nanti dicari ibumu.
Rama menggangguk.

4.EXT.PINGGIR JALAN – SORE
CAST : RAMA, MIRANDA

Rama dan Miranda berjalan hendak menyebrang jalan. Miranda memegang tangan Rama. Ada motor melaju kencang. Klakson motor berbunyi keras. Motor berhenti di dekat kaki Miranda. Laki-laki itu berteriak.
Oi, nyebrang liat-liat, dong?
Miranda
(menundukan kepala)
Maaf, ya, maaf
Rama hanya diam di tengah jalan. Tangan Miranda sangat kencang di tangannya.
Miranda
Rama, ayo cepat
Laki-laki itu langsung pergi dengan motornya.
Mereka tiba di sebrang jalan mengampiri tukang es dan memesanya.
Miranda
Bang, es nya dua, ya
Eh, Rama, gimana kalau kita pulang bareng? Aku khawatir kalau kamu nyebrang jalan sendirian entar ketabrak kaya tadi lagi. Untung gak jadi ketabrak. Kamu mau ketabrak?
Rama menggeleng.
Nah, yuk kita pulang

5.EXT.TAMAN – SORE – HARI KEDUA
CAST : RAMA

Seperti biasa Rama mulai menggambar tentang Miranda.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah awan...
Miranda adalah langit...
Miranda adalah...
Rama berhenti menggambar. Ia menunggu Miranda. Biasanya Miranda memang lewat taman. Tetapi Miranda tak kunjung datang. Rama heran. Rama mencari-cari Miranda. Tapi tidak ketemu. Akhirnya ia pulang.
6.INT. DEPAN RUMAH MIRANDA – SORE
CAST : MIRANDA, SEORANG LELAKI
Miranda sudah pulang ke rumah. Ia sedang kurang enak badan. Seorang lelaki datang bertamu ke rumah Miranda. Teman ayahnya. Di rumahnya hanya ada Miranda. Ibu dan Ayahnya sedang keluar rumah.
LELAKI
Permisi! Halo
Lelaki itu mengetuk pintu. Tetapi tak ada yang menjawab.
Permisi! Pak Hendra, pak Hendra
Miranda membukakan pintu. Melihat seorang lelaki tampak di depannya.
MIRANDA
Cari siapa, pak?
LELAKI
Pak Hendranya ada?
MIRANDA
Ayah sedang keluar bersama ibu
Lelaki itu menatap Miranda dari ujung kaki hingga ujung kepala Miranda.

7.EXT.JALAN KE RUMAH – SORE
CAST : RAMA

Rama berjalan pulang. melewati rumah Miranda. Akhirnya Rama menemukan Miranda. Ternyata Miranda sudah pulang. Tapi ia juga melihat seorang lelaki di depan rumahnya. Apa yang dilakukan lelaki itu di rumah Miranda. Rama mengintipnya.
CUT BACK TO
8.INT. DEPAN RUMAH MIRANDA – SORE
CAST : MIRANDA, RAMA, SEORANG LELAKI
LELAKI
Kamu ini, Miranda? Anaknya Hendra, betul?
MIRANDA
Iya, ada apa ya, pak?
Rama seperti serius melihat dari celah-celah pagar rumah Miranda. Ia melihat lelaki itu masuk menarik Miranda. Ia semakin penasaran dan perlahan mendekati rumah miranda.
Rama tak berani masuk ke rumah Miranda. Ia hanya mendengarkan gumaman dari dalam seperti suara yang ditutup oleh tangan. Ia takut terjadi apa-apa dengan Miranda.
Kemudian terdengar suara lelaki itu dari balik pintu. Tetapi Miranda tidak bersuara. Rama mulai histeris.
LELAKI
(O.S)
Miranda cantik, kakinya bagus, ya..
diam ya, diam. Bapak kasih tau, ya. ini namanya matahari. Miranda punya matahari, Hebat. Bapak juga punya tetapi namanya bukan matahari, bapak punya namanya pohon. Bapak bawa pohon kemana-mana, Miranda bawa matahari. Coba Miranda bayangkan, kalau pohon tumbuh besar sampai matahari, hebat kan? Nah diam ya. Bapak lihat mataharinya. Bapak mau tumbuhkan pohon nya sampai ke matahari.”
Rama meninggalkan rumah Miranda. Ia bergegas pergi.

RAMA
(V.O)
Miranda.. Matahari.. Pohon.

9.EXT.JALAN – SORE
CAST : RAMA

Rama ketakutan. Ia berlari dengan histeris entah kemana. Ia memikirkan Miranda. Apa yang terjadi pada Miranda.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah.. Miranda..
Rama tersandung sesuatu. Lalu ia jatuh. Kepalanya membentur jalan. Ia tak sadarkan diri. Ia menatap gambaran miranda yang belum selesai.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah.. Miranda..

10.INT.KAMAR RAMA – MALAM
CAST : RAMA, ABANG

Rama sedang menulis tentang Miranda. Ia sesekali memegang kepalanya yang sempat terbentur. Ia masih memikirkan Miranda. Tulisannya belum selesai.
Miranda adalah awan... Miranda Adalah angin...
Miranda adalah kupu-kupu... Miranda adalah daun-daun...
Miranda adalah bunga... Miranda adalah langit...
Miranda adalah matahari... Miranda adalah...
Tiba-tiba terdengar pintu digedor dari luar. Abangnya Rama memanggilnya.
ABANG
(dengan nada keras)
Oi, keluar, makan malam!
Oi, Rama, cepet lu keluar!
Rama tak menjawab. Pintu langsung dibuka cepat oleh Abang, Abang menghampiri Rama dan menempeleng kepalanya. Rama merasa semakin sakit.
Abang
(agak kesal)
Lu gak denger tadi gua panggil? Udah idiot, tuli, gak ngerti sopan santun pula. Lu pikir Tuhan ngasih gua pita suara cuma buat manggil-manggil lu doang?
Rama tidak menjawab, hanya diam. Ketakutan dan kesakitan. Ia masih memegang kepalanya yang sakit.
Abang
Lu ngapain tadi sore tidur di jalan?
Rama menggeleng.
Kalo bukan ibu yang nyuruh gua nyariin lu. Gua gak bakal mau bawa lu balik.
Cepet tuh makan. Ibu udah manggil. Merepotkan sekali.
Rama tidak menjawab
Terserah, dasar idiot.
Rama hanya diam, memikirkan Miranda.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah cahaya.. Miranda adalah malam.. Miranda adalah...

11.EXT.TAMAN – SIANG
CAST : RAMA, TEMAN-TEMAN MIRANDA

Rama kembali ke taman. Menggambar tentang Miranda. Berharap ia bisa bertemu dengan Miranda ia ingin menunjukan sesuatu kepada Miranda. Ia juga merasa khawatir kepada Miranda. Ia tidak melihat Miranda. Ia melihat teman-teman Miranda.
TEMAN-TEMAN MIRANDA
Eh elo. Ada apa? Lo nyari Miranda? Miranda udah dua hari gak masuk. Gak tau, gak ada kabar.

12.EXT.DEPAN RUMAH RAMA – MALAM
CAST : RAMA, ABANG

Rama sedang duduk di teras rumah, melamun. Abangnya menyuruhnya membawakan bungkusan yang disuruh ibunya untuk memberikannya kepada keluarga Miranda.
ABANG
(menempeleng kepala rama)
Heh, idiot. Ngapain lu duduk ngelamun disini malem-malem? Gua  nyariin lu.
Nih ibu nyuruh ngasihin nih kue ke ibunya Miranda. Cepetan, kalo bukan ibu lagi yang nyuruh gua males nganterin lu.

13.EXT.JALAN MENUJU RUMAH MIRANDA – MALAM
CAST : RAMA, ABANG

Rama dan abangnya berjalan menuju rumah Miranda. Rama melihat jalanan dan melihat langit.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah cahaya.. Miranda adalah bulan.. Miranda adalah bintang..
Abang
Heh, ayo cepat idiot. Ngerepotin gua aja lu. Gua gak mau ketinggalan nonton bola.
Abang kembali menempeleng kepala Rama. kepala Rama sakit.

14.EXT.DEPAN RUMAH MIRANDA – MALAM
CAST : RAMA, ABANG

Rama dan abangnya hendak memasuki rumah Miranda, tetapi langkah mereka terhenti. Mereka mendengar suara dari dalam rumah Miranda. Dan terlihat bayangan dari jendela rumahnya.
(O.S)
diam kau, diam!
pak, bapak, Miranda gak mau pak... jangan pak... jangan
diam atau kupukul! Kau mau kupukul? Atau kupukul saja ibumu sampai mampus? Mau? Harusnya aku tak kawin dengan ibumu itu, bawa sial
pak, bapak, jangan pak Miranda sakit.
Abang menepuk pundak Rama. Tapi tidak sakit.
ABANG
heh, ayo kita pulang saja.
Rama tak bergerak dan tidak mendengarkan abangnya bicara.
ABANG
ayo, kita pulang
Terserah lu, dasar idiot.
Abang pun pergi meninggalkan Rama. Rama masih terfokus melihat ke arah jendela rumah Miranda. Ia merasa kejadian yang waktu lalu terjadi lagi pada Miranda.

15.EXT.JALAN MENUJU RUMAH MIRANDA – SIANG
CAST : RAMA

Rama berjalan menuju rumah Miranda. Ia sangat khawatir pada Miranda.

16.EXT.DEPAN RUMAH MIRANDA -  SIANG
CAST : RAMA, TEMAN-TEMAN MIRANDA

Rama melihat ada yang berbeda di rumah Miranda. Ada bendera warna kuning di depan rumahnya. Banyak orang di rumahnya. Rama bertemu dengan temannya Miranda.
Rama menunjuk ke bendera kuning itu.
TEMAN MIRANDA
(sedang bersedih, menangis)
Heh, ada apa?
Ya, seperti yang lo lihat. Miranda sudah pergi. Miranda telah tiada. Kasihan sekali Miranda.
Rama langsung syok, terdiam, dan menangis mendengar bahwa Miranda telah tiada. Gundah dalam hatinya semakin jelas terasa. Ia seperti mendengar suara petir di dalam kepalanya, keras sekali.
RAMA
(V.O)
Miranda adalah langit.. Miranda adalah bendera kuning.. Miranda adalah.. Miranda..

17.EXT.TAMAN – SIANG
CAST : RAMA

Rama berjalan menuju taman, tempat biasa ia dan Miranda bertemu. Ia mengambar dan Miranda yang menilainya. Ia melihat kenangan ia dan Miranda di sana.
FLASHBACK
RAMA
(V.O)
Miranda.. maafkan aku. Ingin sekali aku menolongmu saat itu. Tapi apalah dayaku. Aku takut. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya diam dan menangis. Aku ini bodoh. Benar kata abang, aku ini idiot. Aku hanya bisa pasrah dan menangis.
Ingin sekali aku bilang padamu. Aku menyukaimu Miranda. Sangat menyukaimu. Karena itu aku selalu mengambarmu. Aku selalu menulis tentang Miranda.
Rama duduk menatap langit dan matahari. Ia mulai menggambar. Ia mengambar Miranda dan matahari. Ia  mengambar satu matahari sehari. Ia menggambar matahari kecil di hari pertama dan kedua. Hingga ia menggambar matahari besar di hari ke seribu. Ia meneteskan air mata di gambarannya..
INSERT SUBTITLE : HARI PERTAMA/HARI KEDUA/HARI KESERIBU
Miranda adalah matahari..
Miranda adalah matahari..
Miranda adalah matahari..
Miranda adalah.. matahari..

CREDIT TITLE

Copyright
 2015





Tidak ada komentar:

Posting Komentar