Selasa, 23 September 2014

Cinta di Pagi Hari

(oleh : Andri Mulyahadi)

Hanya cinta yang lahir di pagi hari
Cinta yang ada sesaat namun berarti
Sampai sesuatu yang menghentikannya, siang hari...
Waktu melahirkan cinta di pagi hari
Mematikannya hingga pagi bertemu pagi lain
Karena tak ada waktu lain menggantikannya
Selain siang hari


Hanya cinta yang lahir di pagi hari
Sesaat cinta yang berseri dan menangis
Ketika bangun sang mentari dan menyapa bunga cita
Menari-nari bersama kawanan burung mencari pagi
Memburu padi demi perut sang buah hati...
Serangga yang merayap meramaikan pagi sesaat cinta
Yang mencarinya jati diri dan pengabdian...

Kau ingat kisah cinta embun dan tepian daun ?
Ketika embun yang lahir dan kemudian mati
Memberikan kesejukan dari tubuh rapuhnya
Dan tepian daun yang menangis tak kuasa menjaga
Embun yang dicintainya.. jatuh dari sisi tubuhnya
Kemudian rela bercinta dengan embun yang lain...

Kau ingat mengapa bunga hanya bermekaran di pagi hari ?
Menari, berseri, dan bercumbu diantara cinta dan pagi
Tak rela saat mahkotanya layu karena cintanya
Harus berganti saat pagi menghilang...

Putri yang malu diantara rumput-rumput berduri
Hanya berseri diantara cinta dan pagi hari
Bersembunyi diantara semak dan belukar
Penghias jari-jari hijau dan akar-akar yang menjalar
Sampai cintanya hilang sesaat sentuhan angin dan
Jari yang membuatnya kembali memalu...

Kali yang airnya selalu bergemericik merdu yang hanya
Cintanya bersenandung di pagi hari..
Bersenada dengan riaknya yang bersentuhan dengan
Bebatuan dan pasir putih...
Terdengar syahdu dan berirama hingga pagi menghilang

Hanya cinta yang lahir di pagi hari
Seperti manusia yang bercinta tanpa awal dan akhir
Melihat bukan seperti apa yang mereka lihat
Mendengar bukan seperti suara yang biasa mereka dengar
Merasakan bukan seperti cinta yang mereka siakan
Yang tak bisa memiliki selamanya dan tak bisa
Memberi bahkan separuhnya...

Kini hanya cinta di pagi hari
Menanti saat pagi kian berakhir
Menunggu hingga datang pagi yang lain
Bergegas berganti siang, sore, dan malam hari
Lalu kita lihat...
Kemana arah angin membawanya pergi...

Bogor,
12 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar