Sabtu, 26 Juli 2014

Kayu dan Api

Oleh :
(Andri Mulyahadi)

Ini puisi kayu dan api..
Dengan kata yang disampaikan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku mencintai dengan sederhana, bukan lebih bahkan terlalu
Hanya karenamu aku terhangus, hanya karenaku kau menyesal
Seperti sesuatu yang kau dan aku lahirkan, Abu…

ini puisi kayu dan api..
dengan kata yang disampaikan api kepada kayu yang dijadikannya abu
bukan karena cinta sederhana, aku hadir menyentuh tubuhmu
sungguh karenamu aku hidup, dan karenamu aku mati
seperti sesuatu yang kau dan aku lahirkan, Abu....

ini puisi kayu dan api..
bukan kata yang disampaikan abu yang dilahirkan kayu dan api
mencintaimu dengan sederhana, seperti rindu ibu dan ayah
dengan aku engkau merana, karena aku engkau tiada
seperti cinta kayu dan api kepada abu..

ini puisi kayu dan api..
bukan kataku yang disampaikan lewat tulisan
tertulis cinta yang sederhana, bukan cinta karena terpaksa
kata yang disampaikan dari kayu kepada api, api kepada kayu, dan abu kepada kayu dan api
seperti keluarga tanpa rumah, beratap asap beralas debu
karena mereka aku tak ada, karena mereka aku sederhana

itu sesuatu yang mereka hadirkan, cinta dengan sederhana.

Senin, 07 Juli 2014

Sayap-sayap Kharena

Bagi Kharena, sayap-sayap itu berarti sekali untuknya mencapai sesuatu di atas sana. Tetapi ia merasa sayap-sayap itu tak tampak bahkan tak hidup, padahal malaikat yang ia temui di dalam mimpinya itu berkata bahwa kharena memang mempunyai sayap yang akan membawanya kesana. Semenjak pertemuannya dengan malaikat dalam mimpinya, ia terobsesi mencari sayapnya dengan apa yang ia tanyakan..

Rabu, 02 Juli 2014

Tangkai yang Merindu #3



“..Ketulusan adalah Pengorbanan”

            Sebuah ketulusan selalu ada dalam setiap perjalanan kisah hidup, begitupun pengorbanan yang sering sekali berdampingan dengan ketulusan. Keduanya dibungkus rapih dalam sebuah wadah yang disebut “cinta”. Karena tanpa ketulusan, tak akan pernah ada pengorbanan, begitupun cinta..