“…Perasaan itu singkat”.
Tiada
yang tahu makna yang tersirat dari kalimat itu, kecuali dia yang pernah
mengalami hal yang dialami tangkai muda itu. Sebenarnya bukan perasaan yang
membuatnya singkat tapi waktu yang membatasi sebuah perasaan. Waktu tidak
pernah rela melihat kebahagian dirampas oleh kesedihan. Lalu apa yang menjadi
korban? Perasaanlah yang menjadi korbannya. Ada kalanya waktu hanya
menghadirkan sebagian dari masanya untuk diberikan pada perasaan itu. Sebagian
lagi dia sisihkan untuk kebahagiaan lain, karena kebahagian sebenarnya bukan
milik satu makhluk saja tapi semua makhluk yang memiliki perasaan akan mendapat
kesempatan dari sang waktu.