Senin, 14 Oktober 2013

The Real Ospek #1


Perlu diketahui sebelumnya, setelah kita lulus dari jenjang sebelumnya entah itu SMA, SMK, MA, SMEA, SMAE, atau Sederajat atau apalah namanya pasti ada aja pertanyaan dan coment coment standar yang terlintas dan disuguhkan di mulut kawan kawan dan orang orang disekeliling kita.
 Banyak sautan yang sebenernya banyak berkesan positif dan berkesan negative seperti ini “wey bro lanjutin kemana sekolah” ,”kuliah dimana sekarang” “ambil pendidikan apa?” atau “kerja dimana lo” ada lagi yang bilang “jualan dimana sekarang, pesen combronya ya 5rebu haha” dan masih banyak modusan orang orang yang bilang aneh aneh kaya “wey, kemana lo, kuliah, kerja, nganggur, atau kawin??” itu nanya apa mojokin.

Nah itu adalah sautan yang luarbiadab yang mungkin bakal nyinggung sebagian orang. Dan gue ambil dua jawaban yakni, kuliah dan kerja itu dulu, urusan yang lain belakangan lah. Demi mengejar karir sob haha. Lalu gue dari SMA melanjutkan ke perguruan tinggi.
Inilah pertama kali gue masuk perguruan tinggi. Setelah melewati masa masa krisis gue sebelumnya kini gue mencoba dunia baru, dunia perkuliahan dimana lo semua harus siap dalam menghadapi persiapan yang amat membuat lo mengenal betul bagaimana dunia perkuliahan itu, yang biasa disebut “ospek”.
Biasanya ospek-ospek di PTN atau PTS terdahulu itu menyeramkan dan menakutkan bagi sebagian kalangan yang genap mengalaminya. Semua itu bagaikan sebuah tantangan baru setelah lulus dari tahap sebelumnya.
Banyak yang bilang “ini bagaikan hidup dan mati men” atau “lo bakal malu dan malu-maluin abis bro” atau atau “lo harus siap jadi bebeknya senior” ya gue sih lebih milih bebek goreng aja lebih enak. Tapi gak ada yang enak katanya, gak ada yang manis (kecuali kamu), semua bakal capek sumpek lemah lesu letih segala macem gue gak tau.
 Tapi menurut gue itu hanya anggapan orang orang yang dasar pemikiran dan tantangannya yang lemah yang tidak mempunyai jiwa tantangan atau petualang.
Dan menurut gue, malah kalo ospek tidak sebiadab kata orang orang itu gak akan jadi kenangan gak seru sob atau sebuah pengalaman hidup yang mungkin gak akan pernah lo lupakan, gue yakin itu.
Dalam setiap alur ospek itu harus ada moment aneh yang bakal diingat terus dan gak akan terlupakan. Gue sebelum menulis ini dan mengalami kejadian di ospek gue selalu merencanakan hal apa aja yang bisa gue masukan dalam alur cerita ini supaya kenangan itu akan seindah yang kita bayangkan. Mungkin seperti orang orang bilang gue bakal menemukan cinta yang indah di cinlok ini, semogaaa amiiin.
Tapi gue gak seterkenal penulis hebat atau orang orang yang memiliki popularitas yang tinggi, mungkin gak banyak orang tau tentang gue dan kini gue bakal share tentang peristiwa ospek gue ini.
Dimulai pertama memilih perguruan tinggi dengan sangat berat hati gue tidak bisa masuk perguruan tinggi negeri yang gue idamkan dengan jurusan yang ciamik abis sob, yakni Universitas Indonesia jurusan Tekhnik Arsitektur. Uuiih gak?? Gak yah. Dan fiks gue galau. Gue gak berasa kecuali bernapas. Gue mencoba merenung dan menafsirkan ini semua..
“Kenapaaa?? Ini terjadi padaku.. betapa teganya dikau membuang harapan ku yang telah ku susun dengan penuh kasih sayang, bagaikan puzzle yang perlahan pecah dan membentuk bongkahan bongkahan untuk menjadi sebuah pencapaian.. bagaikan air yang mengalir pada sungai yang keruh bukan untuk kau teteskan.. bagaikan bunga yang perlahan bermekaran dan akhirnya jatuh di atas tanah kering berdebu bukan tanganmu yang cantik itu.. kini kau campakkan aku kau hapuskan aku dan kau anggap aku ini sebagai makhluk tak bernyawa yang seolah tak punya cinta dan harapan.. kau tega tak menuliskan namaku disana.. kau tau betapa ku merindukanmu.. betapa ku menyayangimu melebihi kasihku pada dunia ini.. bhiks hiks hiks…”
 Gue tau itu lebay tapi ini yang terjadi sama gue lebih seperti gue ditolak sama gebetan atau diputusin sama pacar, coba lo rasain.. sory jadi curhat. Gue tau ini sesuatu banget buat gue tapi setelah bertapa dikaki gunung gede selama 7 hari 7 malam akhirnya gue mendapat pencerahan dan mencoba ke perguruan tinggi luar negeri dan testing alhasil diterima di kampus yang gue banggakan ini yakni, Universitas Pakuan, Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar